Pentingnya rasa takut dan cara mengatasi rasa takut
Kita pasti pernah merasakan takut, ketakutan ketakutan kita akan sesuatu yang membuat kita menjauhinya bahkan tidak bisa produktif seperti biasanya, bahkan ketika rasa takut itu menjadi berlebihan maka akan sangat merugikan diri kita sendiri.
Menurut psikolog asal Amerika Serikat, Mary C Lamia, rasa takut adalah reaksi terhadap sesuatu yang mengancam keamanan dan keselamatan diri sendiri. Pentingnya rasa takut dan cara mengatasi rasa takut. Rasa takut ini biasanya dikategorikan berdasarkan reaksi, seperti berikut:
1. Reaksi Biokimia
Saat menghadapi ancaman atau bahaya, tubuh kita bereaksi dengan cara tertentu, misalnya mengeluarkan keringat dan denyut jantung berdetak kencang. Respon ini biasanya disebut Fight of Flight, tubuh kita mempersiapkan diri untuk melawan ancama tersebut.
2. Reaksi Emosional
Reaksi ini berbeda beda setiap orang, ada yang justru merasa puas dan senang ketika adrenalin memuncak. Sebagian orang lainnya menganggap rasa takut itu sesuatu yang negatif dan memilih menghindarinya.
3. Aklimasi
Bila ancaman datang berkali kali, rasa takut yang kita rasakan semakin berkurang, karena kita sudah tahu perasaan yang akan muncul dan cara mengatasinya dan respon kita bisa lebih datar dari sebelumnya.
Efek dari rasa takut
Kata terapis di wwww.psychologistanywhereanytime.com Vince Berger, rasa takut adalah reaksi emosional yang wajar dirasakan setiap orang, dan biasanya rasa takut itu berasal dari beberapa hal berikut ini:
1. Basic Instinct
Berpikir kalau aktivitas yang kita lakukan bisa membahayakan, misalnya kita merasa bisa jatuh saat berada di atap gedung tinggi.
2. Pengalaman Buruk
Kita punya pengalaman buruk terhadap sesuatu. Jadi ketika pengalaman itu akan berulang, rasa takut itu pun muncul.
3. Mencari takut
Terkadang kita sendiri ingin merasa ketakutan, bagi kita itu sesuatu yang hal yang sangat menyenangkan, misalnya melakukan olahraga ekstrem atau menonton film horror.
4. Phobia
Ternyata kita merasa takut dan khawatir berlebihan terhadap suatu hal, setiap melihat hal tersebut, kita bisa histeris, menangis atau pingsan, misalnya phobia terhadap ruang sempit dan gelap.
Efek Positif dari rasa takut
Menurut Christine Louise Hohlbaum, kita harus mencintai ketakutan kita supaya tak terlalu mempengaruhi kita, caranya dengan sadar kalau ketakutan juga bisa menjadi penolong dan berikut ini beberapa efek positif dari rasa takut.
1. Membuat lebih fokus
Kita takut tak lulus Ujian Nasional, ketakutan ini justru membuat kita semangat dan fokus untuk belajar dan jangan sampai membuat ketakutan tersebut berubah menjadi kenyataan.
2. Mawas diri
Supaya kita tak sombong dan cepat puas dengan hasil yang didapat sekarang. dengan adanya rasa takut, kita akan tahu batasan kemampuan dan sadar ada orang yang lebih baik lagi.
3. Tidak terburu buru
Membuat kita memikirkan dengan matang ketika membuat keputusan, soalnya kita punya ketakutan akan ketidakberhasilan, jadi lebih berhati hati dari sebelumnya.
4. Mempersiapkan diri
Ketika merasa takut, kita jadi lebih mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapinya. Saat ketakutan itu terjadi, kita lebih siap untuk berani dan tak mengalami mental breakdown.
5. Mengurangi Gengsi
Biasanya kita paling anti meminta bantuan orang lain, bahkan, cenderung tak percaya terhadap bantuan itu. Saat kita kesulitan menghadapi rasa takut, mau tak mau kita harus menerima bantuan dari orang lain. Dengan begitu, kita bisa menjalin komunikasi dan hubungan baru.
Efek Negatif rasa takut
Penulis buku The Power of Slow: 101 Ways to Save Time in Our 24/7 World, Christine Louise Hohlbaum mengatakan rasa takut bisa menjadi teman kita bila berada di dalam dosis yang tepat, tapi rasa takut yang berlebihan bisa menimbulkan efek negatif, seperti:
1. Berhenti dan menghindar
Langkah kita bisa terhenti hanya karena rasa takut tersebut. Lebih memilih selalu menghindar atau bersembunyi agar tetap aman, akibatnya kita akan selalu tertinggal jauh dari teman teman kita.
2. Membatasi diri
Tanpa disadari oleh kita, kita jadi membatasi diri sendiri, merasa tak bisa menghadapi hal yang ditakuti, jadi pesimis dan tak yakin akan kemampuan diri sendiri.
3. Kepercayaan dari orang lain hilang
Orang lain yang memperhatikan sikap kita jadi mempertanyakan kemampuan yang kita miliki, mereka jadi ragu ketika memberikan suatu kepercayaan ke kita.
4. Depresi
Lama kelamaan kita akan mengalami stress karena diteror rasa takut kita sendiri, lalu mulai menarik diri dari lingkungan sekitar untuk menyendiri supaya merasa aman.
5. Muncul masalah kejiwaan
Tak hanya phobia, kita bisa mengalami gangguan kejiwaan lain, misalnya bipolar atau schizophrenia.
Cara mengatasi rasa takut dan mengontrolnya
Kata Vonce Berger, beberapa ketakutan tampak seperti kekahwatiran dan kegelisahan. Ada juga ketakutan yang muncul ketika berada dalam bahaya, supaya rasa takut itu tak berlebihan, kita bisa mengatasi rasa takut tersebut dengan cara cara berikut ini.
1. Kenali rasa takut
Pertama tama kita harus tahu dari mana asal rasa takut tersebut muncul dan hal apa saja yang ditakuti. Jangan sampai kita menyangkal adanya rasa takut, coba beranilah rasakan ketakutan kita.
2. Batasi khayalan
Terkadang, ketakutan kita belum terjadi, hanya saja imajinasi kita sudah terlanjur membuat kita percaya hal tersebut terjadi. Sebaiknya kita alihkan imajinasi kita ke pikiran positif yang membahagiakan.
3. Cari kedamaian
Kita harus tahu hal hal yang bisa mengalihkan perhatian, misalnya saat mulai takut, kita bisa bernyanyi kecil atau mengecek akun instagram idola kita.
4. Buat tujuan hidup
Saat rasa takut muncul, jangan lupa akan tujuan hidup kita, ini akan membuat rasa takut berubah menjadi sebuah motivasi.
5. Dekati sahabat
Kita harus memberitahu soal ketakutan kita ke orang yang bisa kita percaya, ketika mulai ketakutan berlebih, dia bisa membantu atau setidaknya mengingatkan kita.
sources:
http://wwww.psychologistanywhereanytime.com
http://cewekbanget.grid.id