Mereka yang berhasil mengembangkan ide bisnis (part 2)

To be a businessman or not to be a businessman. Tampaknya ini adalah pertanyaan yang terlintas di benak setiap orang. Ada banyak alasan yang mendasari mengapa seseorang biasanya menemui kesulitan untuk memulai sebuah usaha atau bisnis yang baru. Selain alasan klasik karena modal yang kurang memadai, yang tidak kalah pentingnya adalah karena belum menemukan ide bisnis untuk dilakukan.
Faktanya, bisnis yang muncul dari ide kreatif dan dimatangkan dengan rencana bisnis yang komplit lebih memiliki peluang keberhasilan yang besar dibandingkan dengan bisnis yang hanya meniru-niru bisnis yang sudah ada. Dan mereka yang telah berhasil mengembangkan ide bisnis yang berawal dari ide kreatif mereka.


1. Kandura Studio
kandura studio
What: Kandura Studio.
How: Studio tembikar yang menyediakan wadah untuk menghasilkan karya melalui medium berbahan keramik. Hasilnya dapat berupa peralatan makanan, atau instalasi-instalasi yang dapat digunakan sebagai hiasan.
Who: Fauzy Prasetya Kamal.
Why: Upaya membuat kerajinan keramik bukan hal yang mudah tanpa adanya fasilitas yang memadai.
When: 2005.
Where: Bandung.




2. Kartun Jajanan pasar
What: Kartun jajanan pasar
How: Aneka warisan kuliner jajanan pasar dan kekayaan kuliner nusantara melalui pendekatan bentuk kartun yang dituangkan dalam bentuk mainan dan pakaian yang dapat dipersonalisasi.
Who: Glenn Ardiansyah.
Why: Memperkenalkan kebudayaan bangsa melalui pendekatan kartun dengan bentuk makanan jajanan pasar.
When: 2011.
Where: Jakarta.


3. Bloop-Endorse Distro
What: Bloop-Endorse Distro
How: Membuat brand bernama Bloop dan mendirikan store sendiri.
Who: Martin Sunu, Alit Widya Sari.
Why: Semakin banyak orang ingin memakai pakaian praktis dengan desain pop art. Melihat peluang ini, label ini diluncurkan dan memiliki penggemar cukup banyak.
When: 2003.
Where: Jakarta.


4. The Foundry No. 8
the foundry no 8
What: The Foundry No. 8.
How: One stop entertainment dengan konsep desain yang unik, yaitu tampilan rustic dan konsep berkelanjutan, antara lain karena menggunakan kontainer bekas.
Who: Anza Mauriza.
Why: Lebih efisien. Orang bisa menikmati shopping, clubbing sekaligus bisa ke barbershop.
When: 2013.
Where: Jakarta.




5. Pembangunan Jaya
What: Pembangunan Jaya
How: Dimulai dari membuka jasa konsultan properti, lalu membangun berbagai properti dan kini menjadi salah satu induk perusahaan properti terbesar di Indonesia.
Who: Ciputra.
Why: Industri properti sangat menanjak di masa pembangunan.
When: 1962.
Where: Dimulai di Bandung, lalu berbagai kota di Indonesia.


6. Aksesori untuk gadget Apple
What: Aksesori untuk gadget Apple.
How: Menggabungkan grafis dan teknologi dengan cara personalisasi pada aksesori.
Who: Defri Algiano.
Why: Banyak orang sadar akan fashion dan ingin gadget-nya tampil unik.
When: 2012.
Where: Jakarta.




7. Alvin T
alvin t
What: Alvin T.
How: Produk furnitur dengan pendekatan desain modern kontemporer menggunakan rotan Manau 100 persen.
Why: Memanfaatkan sumber kekayaan Indonesia dan mengibarkan nama sendiri ke luar negeri.
Who: Alvin Tjitrowirjo.
When: 2006.
Where: Jakarta.


8. Sribulancer.com
What: sribulancer.com
How: Situs yang menghubungkan antara perusahaan atau individu yang mencari tenaga kerja. Memiliki 6.000 freelancer, 500 klien, 200 job posting.
Who: Ryan Gondokusumo.
Why: Perlunya wadah untuk menjaring tenaga kerja Indonesia yang profesional dan berkualitas.
When: 2014.
Where: Jakarta.


9. Indoestri
indoestri
What: Indoestri.
How: Sebuah studio inspiratif yang memungkinkan banyak orang untuk melatih sumber daya yang mereka miliki dan lebih mengeksplorasi kemampuannya. Sebuah makerspace yang tidak hanya menyediakan fasilitas, namun juga workshop untuk mempertajam sumber daya dan pengetahuan yang meliputi desain, woodcrafting, metal working, 3D printing, hingga perhiasan
Who: Leonard Theosabrata.
Why: Kebanyakan orang hanya memiliki ide dan keinginan untuk berkarya, namun tidak mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Indoestri tidak hanya menyediakan fasilitas namun juga workshop dan pelatihan bagi mereka untuk berkarya sesuai keinginan.
When: 2014.
Where: Jakarta.


10. Pricearea.com
What: Price Area.
How: Situs perbandingan harga dari berbagai macam produk yang dijual secara online. Satu juta toko online sudah bekerja sama dan telah diakuisisi perusahaan mobile Korea Yello Mobile.
Who: Andry Suhaili.
Why: Membantu para offline retailer seperti pedagang barang elektronik untuk menjual barangnya secara online.
When: 2010.
Where: Jakarta.


11. Intuition Floral Art Studio
What: Intuition Floral Art Studio.
How: Sanggar pelatihan merangkai bunga melalui pelatihan pembelajaran teori dan praktik. Peserta akan mendapatkan kesempatan merangkai bunga atas arahan profesional.
Who: Andy Djati.
Why: Banyaknya permintaan kepada dirinya sebagai floral artist profesional untuk mengajar seni merangkai bunga, membuatnya mendirikan studio mengajar agar orang-orang dapat berkreasi merangkai bunga sesuai keinginannya sendiri.
When: 2010.
Where: Jakarta.


12. Krisna Bali
What: Krisna Bali.
How: Pusat oleh-oleh terbesar yang menjual dan membuat produk seperti kaos, makanan, dan kerajinan khas Bali.
Who: Gusti Ngurah Anom.
Why: Kebutuhan membeli oleh-oleh Bali dengan harga murah dan terpusat.
When: 1990.
Where: Bali.


13. Matoa Indonesia
Penggunaan material kayu dalam bisnis jam tangan 
Jika kebanyakan produk asksesori berlomba-lomba memamerkan logam langka sebagai material utama untuk menunjukkan kesan mewah dan elegan, berbeda dengan jam tangan lansiran Matoa Indonesia yang menonjolkan keterampilan menggunakan material kayu sebagai bahan baku pembuatan produk-produknya. Perusahaan yang dibesut oleh Lucky Danna Aria ini mengusung konsep besar pembuatan jam tangan menggunakan bahan baku kayu sebagai material utama. Meskipun tidak menggunakan beberapa logam langka seperti yang lain, siapa sangka bisnis yang ditekuninya ini justru dapat berkembang sukses dan membawa citra baik untuk Indonesia.
Meskipun terbilang baru, perusahaan yang didirika pada tahun 2012 oleh warga Bandung ini terbilang sukses. Antusiasme terhadap produk-produknya kian meningkat sejak pertama kali Matoa Indonesia berkiprah di Tanah Air. Dalam hal ini, dirinya mengaku bahwa melakukan bisnis di sektor industri kreatif seperti ini memiliki potensi berkembang yang signifikan di Indonesia. Apalagi, Lucky telah menyiapkan sumber daya yang memadai dalam proses pembuatan produk-produknya. Dengan memperhatikan kualitas pembuatan produk, dirinya yakin produknya dapat menempati minat dan karakter konsumen yang mencari jam tangan dengan nilai material yang tidak sembarangan.
Kepercayaan diri Lucky membawa Matoa Indonesia ke pasar lokal tidak lain adalah penggunaan material kayu lokal yang khas. Pun jika ada produk lain yang menggunakan bahan baku kayu, dirinya percaya bahwa karakter produknya tidak kalah. Dengan pemilihan material kayu sebagai bahan baku utama, Lucky memilih kayu kelas awet nomor satu, yang diklaim memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi serta corak eksotis yang mengisi kesan mewah pada kayu. Bahkan sebelum memulai produksi, Lucky mengharuskan kayu yang digunakan untuk pembuatan harus melewati proses pengeringan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk membuat kadar air pada kayu telah sesuai sebelum nantinya diolah menjadi bentuk awal jam tangan kayu. Ketika sudah mendapatkan bentuk awal jam tangan, barulah memulai proses penghalusan yang diikuti perangkaian pada produk.


14. Berrybenka.com
Situs Brand Fashion
berrybenka.com
CEO sekaligus pemilik brand fashion Berrybenka cukup mencolek antusias masyarakat Indonesia untuk berbelanja dengan fasilitas mudah dan terjangkau. Bisnis e-commerce adalah hal pertama yang Jason Lamuda pikirkan untuk dibesarkan di negerinya sendiri. Bukan saja karena fenomena tren yang sedang terjadi di Eropa ataupun di negara lainnya, dia memang yakin bahwa bisnis ini akan berkembang pesat. Berkomitmen memberikan pengalaman menyenangkan dan mudah untuk pelanggannya, lebih dari 1.000 brand lokal maupun internasional telah digarapnya. Dari sepatu, aksesoris hingga produk olahraga didatangkan dari merek terkenal seperti Nike, Nikicio, dan Herschel. Juga tidak lupa berfokus pada produk-produk label sendiri. Bisa dibilang Jason optimistis dengan langkahnya membangun usaha ini. Dia percaya bahwa Berrybenka dapat menjadi e-commerce terbesar terutama untuk membesarkan produk lokal dan produk UKM. Mulai menjajakinya pada 2012, pengaruh besar menjalankan usaha ini datang awalnya, dari istrinya yang sempat ragu untuk menjalaninya karena kendala kesibukan.
Namun, tekadnya tidak menghentikannya untuk mengadopsi sistem belanja online.“Intinya, hajar dulu, jangan terlalu lama berpikir. Kelemahan dan kekurangan bisa diperbaiki nanti,” ujar lulusan Columbia University, New York ini. Dia memberi pesan pada start-up entrepreneur. “Tim yang kuat akan berkembang dengan cepat,” pesannya.
Sebagai salah satu brand terpercaya di Indonesia, usahanya tidak lepas dari strategi perencanaan dengan menyediakan produk dan pelayanan yang baik untuk memuaskan pelangganya. Kualitas produk yang dia tampilkan berupa kualitas terbaik. Seleksi setiap produk brand, foto ulang produk sampai pengiriman kepada pembeli dilakukan Berrybenka dengan teliti. Sebagaimana tujuan awal mengutamakan kepentingan pelanggannya, inspirasi ini datang dari sebuah online store sepatu dan baju ternama di Las Vegas bernama Zappos.com yang begitu menomorsatukan kepuasan pembelinya.


15. Shortcurt Barberia
Barbershop premium ala Eropa.
shortcut barberia
Maaf, hari ini sudah full booked,” itulah yang diceritakan Marcello, ketika seorang pria datang untuk mencukur rambut. Memang antrean di tempatnya sangat padat, jadi harus datang lebih awal atau booking lewat telepon. Karena bukan tidak mungkin selepas makan siang, barbershop-nya sudah tidak lagi menerima pelanggan untuk hari tersebut. Apalagi jika di akhir pekan, mungkin Anda harus jauh-jauh hari untuk mereservasinya.
Bicara gaya hidup urban kaum pria ibu kota memang tidak lepas dari sebuah tren. Yang kali ini kami akan bahas adalah barbershop. Tren yang belakangan yang sedang happening, para pria berlomba untuk tampil semodis mungkin dari sisi gaya rambut. Peluang bisnis tersebut ternyata dilirik oleh seorang arsitek bernama Marcello Decaran bersama dua orang teman lainnya, yaitu Andi Iskandar dan Ricky Apriyanto. Dia memberanikan diri pada 2013 untuk kali pertama membuka sebuah barbershop di dalam sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat.
Bukan hanya mencukur rambut saja yang ditawarkan, menyemir rambut, pijat dan shaving juga termasuk treatment andalan di tempatnya. Dibalut dengan interior klasik ala Eropa, barbershop premium ini menawarkan pelayanan yang tidak main-main. Mulai dari interior, dekorasi hingga ambience-nya dirancang secara matang.



sources:
Esquire, 7-15
http://bearhousemagz.tumblr.com/post/72657672542/going-experimental-with-kandura-keramik
http://indohoy.com/destinations/visiting-indoestri-a-maker-space-in-west-jakarta/

Subscribe to receive free email updates:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments