Fenomena Urban Poor
Salah satu fenomena yang lagi happening dikalangan masyarakat adalah tren urban poor atau kaum miskin urban. Menurut psikolog, Ahastari Nataliza dari Yayasan Pulih Jakarta, urban poor diartikan sebagai fenomena saat seseorang ingin terlihat lebih baik di lingkungannya, hingga melakukan sesuatu di luar kemampuannya secara materi. Misalnya, punya barang branded, makan di tempat mahal hingga beli smartphone terkini. Semua itu hanya untuk esksis di depan teman temannya atau pamer di sosmed. Fenomena ini juga tidak hanya terjadi di kalangan remaja saja, tapi juga orang dewasa.
Fenomena Urban Poor, Biar dibilang orang kekinian
Lalu, sebenarnya apa yang menyebabkan kita kena fenomena urban poor ini!! Penyebab yang pertama dari faktor eksternal bisa dipengaruhi oleh tekanan dari lingkungan sekitar alias peer presure. Biasanya mereka berada dalam satu komunitas yang senang hidup mewah, mementingkan penamilan tanpa memikirkan budget, makanya kita juga rela melakukan hal yang sama supaya diterima oleh mereka. Dan yang kedua dari faktor internal adalah personality atau kepribadian, jika kita punya kepribadian yang mudah terpengaruh, maka secara tidak sadar kita akan mnegikuti trend tersebut, bahayanya, fenomena ini justru memberi efek negatif lebih banyak dibanding efek positifnya.
Tanda tanda terkena Fenomena Urban Poor
Supaya kita tidak terkena fenomena urban poor, coba kenali dulu tanda tandanya:
Pengen Eksis
Kata Ahastari Nataliza, tentu mereka ingin dipandang lebih kaya dan eksis di mata orang lain. Kita sampai membeli barang dengan harga jutaan untuk dipamerkan ke teman teman, padahal untuk membelinya, kita harus menderita dulu.
Hang out di tempat hits
Bagi kaum urban poor, bagi mereka bukan masalah uang jajan habis hanya untuk sekali hang out. Mereka pun juga rela menahan rasa lapar demi memenuhi keinginan bisa berada di tempat tersebut.
Besar pasak daripada tiang
Tidak menutup kemungkinan hanya karena ingin membeli barang mahal, kaum urban poor rela sampai berhutang. Lebih parahnya lagi, mereka bisa berbohong sama orang tua nya hanya untuk dapat uang lebih.
- 5 Film Indonesia dengan artis kembar
- 10 Kreativitas dari pemukiman kumuh
- 5 Tips penting mendidik anak
Efek Samping Urban Poor
Menurut Ahastari Nataliza, efek yang bisa terjadi sama kita kalau mengikuti fenomena urban poor ini adalah:
Stres
Stres akan muncul ketika kita tidak bisa mengikuti gaya hidup kelas atas ini, soalnya para kaum urban poor bergaul dengan orang orang yang sangat mementingkan materi dan penampilan. Begitu dianggap nggak se-level, kita pun ditinggalkan. Hal ini akan bikin kita stres. Padahal, teman yang seperti itu bukanlah teman sejati.
Perilaku Kompulsif
Perilaku kompulsif ini bikin kita selalu boros dan bereaksi setiap melihat barang bermerek. Selain itu, kita jadi tidak bisa menentukan mana prioritas yang lebih penting.
Sulit mengatur keuangan
Akbiat sering membeli barang barang yang tidak sesuai kebutuhan, kita sulit buat mengatur keuangan. Saking senangnya berbelanja, kita jadi tidak punya tabungan, bahkan sampai punya utang bertumpuk.
Tips mencegah terkena fenomena Urban Poor
Berikut ini langkah langkah yang wajib kita lakukan buat mencegah fenomena urban poor
1. Aktif Kegiatan Sekolah
Hits di mata teman teman bukan berarti harus tampil all out dari head to toe, tapi kita bisa tunjukkan lewat kemampuan. Misalnya, ikut banyak kegiatan sekolah, hingga mengikuti lomba. Kalau bisa kita lebih berprestasi.
2. Percaya Diri
Orang yang ga pede itu mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar, Mereka berpikir bahwa dirinya selalu punya memiliki kekurangan. Padahal, punya rasa percaya diri yang tinggi bisa membuat kita jadi lebih baik dibanding orang lain.
3. Belajar menahan diri
Menurut ilmu psikolog, ada yang namanya delay gratification, yaitu sebuah kemampuan yang bisa menunda keinginan, Latihlah diri secara perlahan lahan supaya kita tidak mudah terpengaruh sama orang lain
sources:
http://www.gadis.co.id
http://www.kompasiana.com/
http://slncr.com/