7 Kasus perang hak paten di dunia Smartphone

Menurut undang-undang dan bahasa Paten adalah hak bagi seseorang yang telah mendapat penemuan baru atau cara kerja baru dan perbaikannya yang ke semua istilah itu tercakup dalam satu kata yakni invensi dalam bidang teknologi yang diberikan oleh pemerintah, dan kepada pemegang haknya diberikan oleh pemerintah, dan kepada pemegang hak-nya diperkenankan untuk menggunakannya sendiri. Gugatan hak paten terbesar, Perang hak paten di indusitri smartphone cukup rumit. Selalu ada gugatan gugatan baru, menambahkan gugatan lama dalam tuduhan baru, dan penarikan beberapa gugatan.

patent wars


berikut beberapa kasus perang hak paten di dunia Smartphone, kasus kasus perang hak paten diantara vendor vendor terkemuka


1. Apple dan Nokia (2009-2011)
Perselisihan hak paten terbesar di industri telepon seluler pertama dimulai oleh Nokia, dengan sebuah gugatan terhadap pelanggaran hak paten dari teknologi Wi-Fi dan UMTS. Apple membalas dengan sebuah gugatan bahwa Nokia telah melanggar 13 hak paten milik Apple. Selama proses berlangsung, beberapa hak paten telah ditambahkan atau dicabut kembali dari gugatana tersebut.
Pada bulan Juni 2011, proses yang mahal bagi kedua belah pihak ini berakhir dengan sebuah kesepakatan. Nokia telah menuntut Apple atas 46 hak paten di berbagai pengadilan Amerika dan Jerman. Kesepakatan tersebut meliputi denda sebesar US$600 juta dari pihak Apple dan pembayaran royalti berikutnya dalam jumlah yang tidak disebutkan nilainya.


2. Oracle dan Google (2010)
Sistem operasi milik Google, Android, sebagian besar diciptakan menggunakan Java milik Oracle. Perbincangan menyangkut hak lisensi pertama saat Android dikembangkan tidak membuahkan kesepakatan sehingga Google menerbitkan Android. Dalam hal ini berbagai hak paten telah dilanggar. Namun Google membantah bahwa hak paten tersebut berlaku, karena hak paten tersebut mengacu pada software bukan pada hardware.
Proses hak paten sangat penting karena keabsahan hak paten software diklarifikasi. Pada bulan April dan Mei 2012 pengadilan daerah di California memutuskan bahwa Google melanggar beberapa hak paten yang sangat penting bagi industri ponsel, sehingga Oracle harus melisensikannya dengan persyaratan yang adil. Negosiasi mengenai hal tersebut masih terus berjalan sampai saat ini.
3. Apple dan Samsung (2010-2012)
Apple meluncurkan gugatan terhadap kompetitor tabletnya, Samsung. Galaxy Tab dari Samsung telah melanggar salah satu desain terdaftar milik Apple. Apple memiliki hak paten desain ini untuk komputer portable miliknya yang dilengkapi dengan layar sentuh dan sudut layar yang bulat.
Kemunculan versi pertama Galaxy Tab Samsung telah melanggar hak paten Apple. Apakah hak paten ini berlaku atau terlalu dianggap remeh, hal ini masih harus diklarifikasi. Pada Agustus 2012, pengadilan Amerika memutuskan Samsung bersalah dan dikenakan denda lisensi sebesar satu milliar dollar Amerika.


4. Microsoft dan Motorola (2010-2012)
Microsoft mengembangkan teknologi yang digunakan di berbagai smartphone Android. Microsoft menggugat Motorola karena ponsel ponsel Motorola melanggar hak paten untuk aplikasi e-mail, kalender, dan jadwal acara. Selain itu, notifikasi yang muncul di homescreen sangat menyerupai Live Tiles Windows. Hak paten yang dilanggar adalah hak paten filesystem FAT dan videocodec H.264.
Pada bulan Juli 2012, pengadilan regional di Mannheim menyatakan bahwa Motorola bersalah karena telah melakukan pelanggaran hak paten untuk filesystem FAT. Oleh karena itu, ponsel Motorola seperti Atrix, Razr dan Razr Maxx dilarang dijual di Jerman dan hingga saat ini tidak ditawarkan lagi.


5. Apple dan HTC (2010-2012)
Apple menggugat HTC kerena menganggap OS Android yang digunakan pada berbagai smartphone HTC melanggar hak paten. Dalam kasus ini, pelanggaran menyangkut hak paten sepele seperti aplikasi Slide to unlock. HTC telah membeli 9 hak paten dari Google agar dapat mengajukan tuntutan balik terhadap Apple.
Dari empat hak paten yang diduga telah dilanggar HTC, ada tiga hak paten yang dinyatakan tidak sah oleh pengadilan Inggris di bulan Juli 2012, yang keempat dinyatakan tidak dilanggar. sebelum gugatan balik dari HTC diputuskan, kedua perusahaan telah mengambil kesepakatan di luar pengadilan. Dalam 10 tahun kedepan keduanya ingin menjalin kerja sama secara teknis.


6. Motorola dan Apple (2010)
Meski Apple sering menggugat perusahaan lain, buka berarti Apple tidak pernah salah. Motorola menuduh pengembang iPhone ini telah melanggar hak paten terpenting dari teknologi UMTS dan Wi-Fi di dalam sistem operasi iOS yang digunakan di iPod, iPhone dan iPad.
Apple menyadari kesalahannya dan bersedia untuk memberikan Motorola kompensasi dengan membayar denda lisensi. Besarnya denda tersebut masih diperdebatkan. 


7. Microsoft dan Google (2010)
ketegangan antara raksasa mesin pencari dan raksasa software tersebut memang alot. Keduanya saling tuntut royalti untuk teknologi yang berkaitan dengan Xbox dan lini smartphone Motorola Mobility. Motorola Mobility masih di bawah naungan Google. Setelahnya produsen ponsel tersebut dijual ke Lenovo. Pun begitu, Google masih memegang banyak paten smartphone hasil pengembangan Motorola Mobility.
Google menuntut Microsoft membayarkan dana royalti sebesar $4 miliar per tahun untuk teknologi wireless yang telah dipatenkan oleh Motorola Mobility dan digunakan oleh Microsoft dalam sejumlah produknya. Terkait aksi damai Google dan Microsoft yang terkesan tiba-tiba, kedua perusahaan belum mau membeberkan kesepakatan keuangan yang mereka setujui. Keduanya lebih fokus pada kolaborasi yang akan mereka lakukan untuk pengembangan teknologi masa depan. 


Perusahaan perusahaan Troll di perang hak paten
Perusahaan perusahaan seperti Lodsys atau Intellectual Ventures juga lebih suka menghasilkan banyak uang dari hak paten smartphone. Kedua nama itu terasa asing?? wajar, karena perusahaan tersebut tidak memproduksi smartphone apapun. Selain itu, tidak ada produk yang bisa dibeli dari perusahaan perusahaan tersebut. Namun, mereka kerap mengambil alih berbagai hak paten milik perusahaan perusahaan kecil dan menjadikannya uang, biasanya di pengadilan.
Bisnis ini dikenal dengan nama patent troll. Pada tahun 2011, bisnis ini telah mencapai omzet sebesar US$29 milliar. Menurut hasil studi sebuah kongres Amerika Serikat, para troll mengambil keuntungan dari sekitar 250 ribu hak paten ponsel. Di pengadilan biasanya terdakwa lebih memilih membayar denda daripada memperpanjang proses penggugatan di pengadilan dan hal ini sering kali menguntungkan, karena pada kahirnya 92% dari kasus yang diajukan oleh para troll dapat dibuktikan bahwa tidak terjadi pelanggaran. Saat ini, dorongan untuk mengadakan gerakan reformasi terhadap sistem hak paten semakin keras. CHIP 3-13


sources:
http://industri.bisnis.com/
https://rennymagdawiharnani.wordpress.com
http://forum.detik.com/
http://www.bloomberg.com/
http://tekno.kompas.com/

Subscribe to receive free email updates:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

9 comments

Wah gak di sangka handphone yang kita gunakan saat ini sudah melewati beberapa tahap perang hak ya, kalau saya mah dari dulu udah pake nokia dan samsung :-)

Balas

Seru ya perang hak paten ini, saya sy br tau

Balas

kasus yang cukup rumit soal hak paten ini, hanya orang2 "gede" sajalah biasanya yang bisa mengatasinya...

Balas

wah ternyata bisa sampai gini ya, seharusnya masing-masing vendor memeriksa dulu desain ataupun nama dari setiap produk yang akan di luncurkan jangan sampai malah jadi boomerang, apalagi dengan sengaja memang meniru, wah wah

Balas

Aple dan samsung itu yang lebih seru kalau menurutku. Curi-curi ide dan desain dalam gadget terasa sudah menjadi hal biasa. Siapa yang duluan itu yang menang.

Balas

Pengembangan produk memang penting, tapi yang paling penting tidak nyontek dan niru.

Balas

Apple demen perang juga ya...dari nokia, motorolla, htc sampai sekarang samsung masih ngajakin perang aja.

Balas

ternyata cukup sering terjadi kasus2 antar produsen smartphone terkait hak paten ya mas

Balas

kalo kasus kasus ini palingan yang banyak uang itu yang menang hehehe :D

Balas