Sejarah Drone dan perkembangannya

Setelah tongsis, dunia kamera sekarang heboh dengan drone yang merupakan kamera yang bisa terbang dengan dikendalikan oleh remote control ini semakin beken dan menjadi tren serta banyak versinya sekarang ini. Berikut Sejarah Drone dan perkembangannya.
Drone merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau melalui kendali jarak jauh (remote control) dari pilot yang berada di daratan.



Sejarah Drone
Sejarah Drone dan perkembangannya
Walau sekarang lebih populer sebagai jenis kamera, namun zaman dulu drone adalah pesawat tanpa awak yang dibuat dan dikembangkan semasa Perang Dunia I. Pesawat yang biasa disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ini dilengkapi GPS dan kamera untuk mengintai daerah musuh dan dioperasikan dari darat oleh pilot menggunakan remote control atau frekuensi radio.
Seiring perkembangan teknologi, banyak perusahaan gadget mengadopsi ide pesawat tanpa awak ini untuk menciptakan kamera drone komersial. Kamera drone ini mudah dioperasikan dan aman digunakan untuk pemakaian sehari-hari. Seperti halnya mainan ber-remote control lain, drone juga dioperasikan dengan cara serupa. Drone modern bahkan dilengkapi chip yang bisa mengirim gambar ke smartphone secara real time, jadi hasil gambar yang ditangkap kamera drone dari atas, bisa langsung dilihat di smartphone.


Hukum undang undang Drone
hkum dan undang undang drone
Sebelum menerbangkan drone, kita wajib tahu hukum drone yang berlaku di Indonesia. Hal ini dikarenakan ada kawasan dan ruang udara yang tidak boleh dimasuki oleh drone. Jika mau mengambil gambar untuk kepentingan pemotretan dan penelitian, harus minta izin dulu pada institusi yang berwenang di kawasan tersebut.
Peraturan tentang pengoperasian drone dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang dilayani Indonesia. Berdasarkan peraturan yang tersebut, kawasan kawasan anti drone antara lain area penerbangan bandara, area keselamatan operasi penerbangan, controlled airscape (pelayanan pemandu lalu lintas penerbangan) dan uncontrolled airscape (area ketinggian lebih dari 150 meter).
Walau kita sudah menaati peraturan tersebut, tetap harus hati hati saat mengoperasikan drone, kalau drone kita tidak sengaja merusak properti milik orang lain, maka ada hukuman yang menanti.



Drone di dalam air
underwater drone
Sekarang ini, merk drone yang paling laris di pasaran adalah antara lain DJI Phantom Drone, Parrot AR Drone dan Syrna X5C. Kelebihan para drone tersebut adalah kemampuan terbang yang stabil, daya tahan terhadap gangguan cuaca seperti angin dan panas, kualitas kamera yang bisa merekam video full HD hingga 1080 fps (frame per second) dan foto hingga 14 MP dengan kamera yang dilengkapi dengan pelindung dan waktu terbang hingga 30 menit. Drone dipasarkan dengan harga berkisar Rp 500 ribu - 10 juta rupiah di Indonesia.
Drone tak hanya bisa dioperasikan di udara, ada drone yang bisa dioperasikan di dalam air. Beberapa perusahaan seperti OpenROV dan Saab Seaeye sudah membuat dan memasarkan underwater drone yang bisa menangkap gambar di kedalaman air sampai 100 meter. Walau dioperasikan di dalam air, underwater drone juga bisa bergerak cepat seperti kapal selam, cocok buat kita pecinta biota laut. Hanya saja harga underwater drone ini masih sangat mahal yakni berkisar US$ 3000 atau sekitar 35 juta rupiah.


Singkatan & istilah seputar Drone
drone rtf
RTF (Ready to Fly) Jika drone yang kita beli ada keterangan RTF, berarti drone tersebut bisa langsung diterbangkan tanpa harus dirakit terlebih dahulu. Cukup charge baterainya saja dan pastikan baling baling sudah terpasang dengan benar dan remote control berfungsi dengan baik.

BNF (Bind and Fly) BNF ini dimaksudkan untuk menjual drone dengan harga lebih murah, drone berlabel BNF adalah drone dengan komponen fisik lengkap namun tidak disertai remote control. Jadi kita harus membeli remote control tambahan jika mau mengoperasikan drone ini. Perlu diingat jika ingin membeli remote control khusus drone, kita harus memperhatikan syarat syarat fisik yang tertera di panduan drone, baiknya minta saran dan rekomendasi dari penjual drone sebelumnya.

ARF (Almost Ready to Fly) Drone berlabel ARF dimaksudkan untuk mereka yang ingin merakit sendiri drone-nya. Ditujukan untuk kalangan teknisi atau peminat aero modeller, drone ARF hanya berisi badan pesawat. Jadi kita harus mencari lagi komponen komponen dalamnya seperti mesin, baterai, kamera dan lainnya.


sources:
https://teknobos.com/sejarah-drone/
http://www.berbagaireviews.com/2016/05/sejarah-dan-perkembangan-drone-pesawat.html

Subscribe to receive free email updates:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments