7 Anak kecil ini menjadi pahlawan karena menyelamatkan banyak orang

Untuk menjadi seorang real superhero, atau menjadi seorang pahlawan tidak perlu memiliki kekuatan super, tubuh yang kuat atau otak yang jenius, serta umur yang dewasa.
Ternyata anak kecil pun bisa jadi real superhero, beberapa anak kecil berikut ini telah menyelamatkan sejumlah nyawa dengan aksinya, aksi heroik anak kecil berikut ini banyak mendapat reaksi positif dari lingkungannya hingga mendapatkan penghargaan, Berikut 7 Anak kecil ini menjadi pahlawan karena menyelamatkan banyak orang



1. Charlie Simpson
Bersepeda mencari dana sumbangan
Charlie Simpson
Anak seusia 7 tahun biasanya lagi suka sukanya bermain sepeda, lain halnya anak kecil asal Fulham, Inggris ini Charlie Simpson menjalankan aksi sosial dengan menggunakan sepedanya. Charlie Simpson awalnya melihat rekaman seorang anak yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan, anak tersebut adalah salah satu dari korban selamat dari gempa Haiti pada tahun 2010 lalu. Karena video itu, bocah laki laki berusia 7 tahun ini merasa harus memberikan bantuan terhadap para korban.
Dengan menggunakan sepedanya, ia berkeliling sejauh 8 km di daerah South Park, Inggris. Dia bahkan menuliskan keinginannya tersebut lewat webiste JustGiving, "Aku ingin bersepeda supaya dapat sponsor mengumpulkan dana sumbangan untuk korban Haiti. Ada gempa besar di sana dan banyak yang meninggal, aku ingin mengumpulkan uang untuk membeli makanan, air minum dan tenda untuk semua orang Haiti," jelasnya lewat website tersebut.
Hebatnya, aksi Charlie Simpson tersebut direspon banyak masyarakat lokal dan intenasional, bahkan ada pendonor yang berasal dari New Zealand dan Hongkong. Sebenarnya Charlie Simpson hanya menargetkan dana sumbangan sebesar 500 Pound sterling atau sekitar Rp 7 juta, ternyata dana sumbangan yang terkumpul mencapai 72 ribu Pound Sterling atau sekitar Rp 1 miliar. Dana tersebut  oleh Charlie diberikan ke UNICEF untuk program bantuan gempa Haiti.


2. Lin Hao
Ketua kelas penyelamat saat gempa
lin hao
Pada 12 Mei 2008 lalu, wilayah Sinchuan, China mengalami gempa sebesar 7.9 skala ricther. Gempa ini menghancurkan banyak bangunan di wilayah tersebut. Termasuk gedung sekolah tempat Lin Hao berada. Saat itu, siswa kelas 2 SD ini sedang belajar dikelasnya bersama 29 temannya. Tiba tiba gempa terjadi dan bangunan kelas tersebut hancur.
Lin Hao yang ketika kejadian itu adalah ketua kelas, dia  sendiri mengalami luka di sekitar kepala dan lengan karena tertimpa reruntuhan bangunan, serta sempat terjebak dalam reruntuhan bangunan. Namun dia berhasil membebaskan diri, Lin Hao tidak langsung melarikan diri ketika berhasil terbebas, dia justru membantu kedua temannya yang tidak sadarkan diri untuk keluar dari reruntuhan. Keberaniannya tersebut menyelamatkan nyawa orang lain. Sayangnya hanya 10 anak termasuk Lin Hao yang selamat di kelasnya. Lin Hao pun mencoba menenangkan 9 temannya yang ketakutan selama proses evakuasi. Dia mengajak mereka bernyanyi supaya semangat lagi. Ketika ditanya mengapa dia membantu teman temannya, dia berkata "Aku adalah ketua kelas, sudah menjadi tugasku menjaga teman teman sekelasku." 
Karena kisah keberaniannya Lin Hao jadi dikenal dunia, Lin Hao menerima penghargaan sebagai anak pemberani oleh Pemerintah China, bahkan dia mendampingi pebasket dunia, Yao Ming membawa bendera saat pembukaan Olimpiade 2008 lalu.


3. Iqbal Masih
Menolak Pekerja anak kecil
iqbal masih
Iqbal Masih lahir pada tahun 1983 di kota Muridke, Pakistan. Sejak usia 4 tahun, Iqbal Masih dijual orangtuanya sebagai pekerja anak disebuah perusahaan karpet, karena keluarganya berutang 600 rupee atau sekitar Rp 100 ribu.
Iqbal Masih harus berkerja 6 hari dalam seminggu, dalam sehari dia dan pekerja anak anak lainnya berkerja selama 14 jam di dalam ruangan yang panas karena jendelanya tertutup. Saat usianya menginjak 10 tahun, Iqbal Masih berusaha melarikan diri, sayangnya dia justru ditangkap polisi setempat dan dikembalikan ke majikannya, ia pun mendapat hukuman, seperti dipukuli dengan kayu atau dirantai di mesin tenun. Di hari hari berikutnya Iqbal Masih akhirnya berhasil melarikan diri dan bergabung dengan Front Pembebasan Buruh Budak.
Dari situlah Iqbal Masih kemudian mempelajari hak haknya sebagai anak dan buruh. Bersama organisasi tersebut, ia melakukan kampanye pembebasan buruh sekitar 3000 buruh anak di Pakistan. Beberapa negara bahkan memberikan sumbangan untuk mendukung kampanyenya itu. Dana tersebut digunakannya untuk membangun sekolah untuk anak anak bekas buruh.
Tragis, pada 16 April 1995, aksi Iqbal Masih harus terhenti, bocah berusia 12 tahun ini tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Kampaye Iqbal Masih tentang Stop perburuhan dan perbudakan masih berlangsung hingga saat ini, Iqbal Masih juga mendapatkan penghargaan Children's Honorary Award pada tahun 2000. 



4. Katherine Commale
Sumbang Kelambu untuk mencegah Malaria
Katherine Commale
Gadis kecil yang baru berusia 7 tahun ini telah menyelamatkan orang banyak. Berawal dari sebuuah tontonan film dokumenter tentang wabah Malaria di Afrika yang mengatakan "setiap 30 detik ada seorang anak Afrika yang meninggal karena bunuh diri.". Dari tontonan itu Katherine Commale dibantu ibunya mencari informasi tentang penyakit Malaria, Katherine Commale mencoba menyisihkan uang jajannya untuk membeli kelambu yang kemudian dikirm ke Afrika.
Mereka pun menemukan sebuah organisai amal bernama "Noting But Nets" yang hanya menerima kelambu. Sejak saat itu, Katherine Commale setiap akhir minggu dihabiskannya untuk menjual buku bekas dan baju bekas serta mainan miliknya untuk membeli kelambu. Hal ini membuat kagum para tetangganya, perlahan Katherine Commale mulai dikenal oleh lingkungan sekitarnya, bahkan diundang menjadi pembicara bagi kegiatan amalnya ini dan berhasil mengumpulkan dana sumbangan sebesar 800 dollar Amerika dan di usianya  yang ke 6, Katherine Commale telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 6.316 USD atau sekitar 83 juta rupiah.
Nama Katherine Commale pun makin dikenal dunia ketika David Beckham mengiklankan sebuah organisasi amal yang menyumbang kelambu. Hingga Bill Gates pun ikut menyumbang dan beberapa orang orang kaya Amerika lainnya.



5. Aitazaz Hassan Bangash
Korban bom bunuh diri
Aitazaz Hassan Bangash
Pada tanggal 7 Januari 2014, seorang pria berseragam sekolah meminta bocah berusia 14 tahun ini untuk menunjukkan letak sekolahnya di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Aitazaz dan kawan-kawannya pun merasa curiga dan mengikuti dia.
Seorang temannya kemudian menyadari jika pria tersebut memiliki sebuah detonator, namun tak ada yang berani untuk melakukan konfrontasi. Hanya Aitazaz.
Murid kelas sembilan ini langsung mengejar si pria tatkala ia berusaha melarikan diri ke sekolah. Ketika Aitazaz berhasil, pria tersebut langsung panik dan meledakkan bom yang dibawanya – otomatis membunuh Aitazaz juga.
Pengorbanan Aitazaz menyelamatkan nyawa lebih dari 1.000 murid lainnya hari itu.


6. Tilly Smith
Peringatan Tsunami Aceh
tilly smith
Ketika sedang bermain-main dengan sang adik di pantai Maikhao, Phuket, pada tanggal 26 Desember 2004, Tilly yang kala itu masih berusia 10 tahun merasakan ada sesuatu yang janggal dengan air laut Andaman.
Airnya tiba-tiba surut begitu drastis dan mulai berbuih macam bir. Gadis asal Inggris ini teringat dengan topik yang dipelajarinya di kelas Geografi dua minggu lalu sebelum berangkat ke Thailand – tentang gempa bumi berefek tsunami.
Yakin bahwa apa yang dilihatnya adalah tanda-tanda tsunami, Tilly berteriak meminta kedua orang tuanya agar segera mencari tempat berlindung. Melihat Tilly yang begitu histeris, mereka pun akhirnya memperingati pihak hotel dan tamu lainnya – tepat beberapa menit sebelum ombak tsunami menerpa. Tilly berhasil menyelamatkan kira-kira 100 orang hari itu karena benar-benar menyimak pelajaran Geografi yang diberikan sang guru, Andrew Kearney.


7. Kisah 3 remaja gagalkan aksi pemerkosaan
3 remaja gagalkan aksi pemerkosaan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menobatkan tiga siswa SMP, Muhammad Abdul Aziz (15), Ilham Maulana (13), dan Abdurrahman Assegaf (13), sebagai pejuang perlindungan anak, karena jasanya menggagalkan upaya pemerkosaan.
"Terlebih mereka melakukannya dengan penuh kesadaran akan pentingnya nilai keadaban sebagai manusia. Mereka juga patut dipuji karena mereka tidak main hakim sendiri dan menyerahkan pelaku pada aparat," kata Kepala Divisi Sosialisasi KPAI, M Asrorun Niam, di Kantornya.
Asrorun menilai ketiganya sebagai sosok pahlawan perlindungan anak yang dengan energi positifnya mampu menggagalkan upaya kekerasan seksual terhadap anak. Asrorun juga mendesak pemerintah agar membuat kebijakan 'radikal' untuk menghentikan berbagai kasus kekerasan seksual terhadap anak. "Kami juga meminta Kepolisian untuk menjamin keselamatan mereka (ketiga siswa SMP) setelah menggagalkan kejahatan seksual," terang Asrorun.
Seperti diberitakan, ketiganya berhasil menggagalkan upaya pemerkosaan yang dilakukan seorang tukang ojek. Pelaku yang biasa mangkal di Cimande, Caringin, Kabupaten Bogor ini berniat memperkosa seorang remaja putri berusia 14 tahun.
Kisah keberanian tiga bocah pelajar SMP di Bogor ini patut diacungi jempol. Meski hendak disuap, ketiganya menolak dan tetap berani menggagalkan upaya percobaan pemerkosaan. 



sources:
http://jadiberita.com/26283/5-tokoh-cilik-paling-berpengaruh-di-dunia.html
http://5besar.blogspot.co.id/2012/08/5-besar-pahlawan-kecil-di-dunia.html
http://blog.ruangguru.com/3-pahlawan-kecil-indonesia-yang-menginspirasi/
http://www.cerpen.co.id/post_135796.html
http://feed.merdeka.com/article/aksi-heroik-bocah-dewa-penyelamat-1501054.html
http://www.inspiana.com/7-malaikat-mini-penyelamat-jiwa-manusia/
http://news.okezone.com/read/2013/05/23/500/811593/gagalkan-pemerkosaan-3-bocah-raih-penghargaan

Subscribe to receive free email updates:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

2 comments

Semoga balasan terbaik mereka dapatkan.. Dan semoga semakin byk orang2 yang saling tolong menolong..

Balas

Pengorbanan yang luar biasa nomor 5, rela menyelamatkan banyak nyawa, meski nyawa taruhannya...

Balas