Saat anda mulai bingung tentang liburan anda, tentu anda memikirkan suatu liburan yang menyenangkan. Namun bagi anda yang bosan dengan liburan seperti biasanya, anda dapat mencoba liburan yang sangat unik dan menarik, anda bisa berwisata ke tempat dimana terdapat sebuah kapal karam di dasar lautan (wreck diving). Tentunya akan sangat menarik bagi anda untuk melihat langsung keberadaan kapal-kapal karam tersebut baik dari sejarahnya maupun keindahan biota laut di sekitar kapal karam tersebut.
Berikut ini beberapa tempat wisata kapal karam di Indonesia yang bisa anda kunjungi.
1. Tulamben, Bali
Di sini terdapat sejumlah dive spots yang mudah dijangkau dengan pemandangan bawah laut yang sangat indah. Salah satu lokasi penyelaman yang paling terkenal adalah lokasi karam Kapal USAT (United States Army Transport) Liberty.
USAT Liberty adalah kapal perang untuk angkutan barang atau kargo yang tenggelam saat berlayar melayani kebutuhan militer Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Kapal ini karam karena diserang kapal selam Jepang pada tahun 1942. Sewaktu pertama kali karam, kapal ini berada di kedalaman 8 meter. Namun, akibat guncangan letusan Gunung Agung pada tahun 1963, bangkai kapal pun terguling dan akhirnya terbaring di kedalaman 35 meter.
Bangkai kapal USAT Liberty ini baru ditemukan oleh warga Tulamben dalam keadaan sudah menjadi terumbu karang Pada tahun 1970-an. Kini, bangkai kapal ini ditumbuhi karang sekaligus menjadi “istana bawah laut” bagi aneka ikan. Tulamben terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Hanya berjarak sekitar 100 Km dari Denpasar.
2. Raja Ampat, Papua Barat
Kabupaten ini beberapa tahun belakangan namanya melambung berkat pesona bawah laut dan landscape perairannya dengan sejumlah spot diving antara lain di The Passage, Pulau Fam, dan Pulau Misool. Selain itu juga ada ada situs-situs sejarah bawah laut, di antaranya kapal perang serta pesawat tempur yang karam di perairannya.
Raja Ampat dapat dijangkau dengan transportasi udara menuju Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. Penerbangan dari Jakarta menuju Sorong biasanya transit terlebih dahulu di Makassar atau Manado. Dari Bandara Domine Eduard Osok dilanjutkan dengan kapal cepat bermuatan10 orang dengan biaya sekitar Rp 3,2 juta sekali jalan selama 4 jam.
3. Pulau Samalona, Sulawaei Selatan
Samalona adalah pulau kecil berluas sekitar 2,34 ha yang terletak di pesisir Kota Makassar. Jaraknya sekitar 6,8 Km dari wilayah Kota Makassar. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit dengan menggunakan speed boat berkapasitas maksimal 12 orang dari Makassar. Untuk menaiki speed boat tersebut wisatawan akan dikenai biaya sebesar Rp 250.000 sampai Rp 350.000 pergi/pulang.
Di dasar perairan sekitar pulau ini terdapat sekitar 7 buah kapal yang karam, di antaranya Kapal Maru, kapal perang milik Jepang yang kini “terlelap” dengan tenang di kedalaman sekitar 30 meter. Begitu juga dengan kapal Lancaster Bomber dan kapal selam pemburu bernama Gunboat milik tentara Jepang. Bangkai-bangkai kapal tersebut kini sudah berubah wujud menjadi karang dan berakhir menjadi rumah ataupun tempat tinggal bagi ratusan biota laut beragam warna dan bentuk yang mengagumkan.
4. Karimun Jawa, Jawa Tengah
Objek wisata selam kapal karam berikutnya terletak di perairan Karimun Jawa, Jawa Tengah. Di salah satu perairan Pulau Genting selain menjadi surganya ikan badut atau clown fish atau yang tersohor dengan nama ikan nemo, juga ada “kuburan” bangkai kapal dari Cina. Penduduk lokal sering mengaitkan kapal tenggelam ini dengan makam Cina kuno yang ada di Karimunjawa. Pada lambung bangkai kapal ini banyak ditemukan pecahan keramik kuno.
Selain kapal dari Cina, juga ada bangkai kapal Panama Indono yang tenggelam pada tahun1955 di Pulau Kemujan. Bangkai kapal ini terbelah menjadi dua dengan panjang kapal hampir menyamai kapal-kapal fery yang ada di Indonesia. Bangkai kapal ini kini menjadi tempat bernaung berbagai spesies ikan, selain menjadi salah satu lokasi favorit wreck diving.
Masih ada bangkai kapal lain yakni kapal pengangkut batu bara milik tentara Belanda yang karam di perairan Pulau Kemujan. Struktur dasar pantai di Karimunjawa yang relatif rendah membuat banyak kapal kandas dan akhirnya karam.
5. Pulau Weh, Aceh
Di perairan pulau ini terdapat sejumlah titik penyelaman atau spot diving yang sudah tersohor di dunia, salah satunnya Sophie Rickmers Wreck. Namun untuk menyelam disini dianjurkan buat mereka yang sudah mengantongi sertifikat menyelam lanjutan dan pengalaman segudang. Maklum,spot yang satu ini rawan dekompresi.
Sophie Rickmers adalah kapal Jerman yang karam pada zaman Perang Dunia II. Kapal ini karam saat mennghindari kejaran kapal Belanda. Kapal ini mendarat di permukaan terumbu karang yang sehat dan spektakuler. Di sekitar bangkai kapal ini kerap terlihat kerapu raksasa dan marble rays serta gerombolan bat fish.
6. Morotai, Maluku Utara
Di sini terdapat sejumlah spot diving yang menawarkan pesona keindahan bawah laut yang menakjubkan. Salah satu spot diving yang menjadi andalan di Morotai adalah melihat kapal karam yang merupakan bangkai kapal Perang Dunia II yang karam di dasar laut.
Morotai dapat dicapai dari Ternate dengan menggunakan kapal ferry atau speedboat menuju kota pesisir bernama Sofifi di Pulau Halmahera. Selanjutnya, perjalanan menuju Tobelo di Halmahera Utara menggunakan mobil angkutan umum. Perjalanan itu dilanjutkan menuju Pulau Morotai dengan menggunakan kapal ferry atau speedboat. Pilihan lain lewat udara dengan pesawat Express Air. Maskapai itu melayani rute Ternate – Morotai sebanyak tiga kali dalam seminggu, yakni Senin, Rabu, dan Jumat.
7. Teluk Mandeh, Sumatera Barat
Mungkin belum banyak yang paham bahwa ada lokasi penyelaman kapal karam kelas dunia di Teluk Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada kedalaman "cuma" 20 hingga 25 meter saja. Kapal karam itu diduga MV Boeloengan Nederland, kapal kargo Belanda yang dibom tentara Jepang pada 1942.
Identifikasi bangkai kapal tersebut sebagai MV Boelongan Nederland didasarkan pada pengukuran detail oleh Kementrian kelautan dan Perikanan. Panjang kapal diketahui 74 meter dengan lebar bagian tengah 11 meter, lebar buritan 13 meter, lebar haluan 10 meter, dan tinggi 8 meter. Tinggi kapal terukur belum mewakili ukuran sesungguhnya karena sebagian badan kapal terbenam sedimen. Hasil pengukuran itu serupa dengan data spesifikasi Boelongan dalam sejumlah referensi. MV Boelongan didesain tahun 1915 sebagai kapal transpor mesin diesel sepanjang 72,6 meter.
8. Pantai Sosol, Halmahera
Pantai Sosol merupakan salah satu tujuan wisata yang terdapat di desa Sosol-Malifut. Pantai Sosol memiliki arus laut yang tenang dan apabila air surut maka area pantainya akan menjadi sangat luas.
Di perairan pantai dengan panjang hampir 1 Km ini Anda dapat menemukan bangkai Kapal Tosimaru yang adalah kapal barang peninggalan Jepang semasa Perang Dunia II yang karam akibat pengeboman yang dilakukan pihak Sekutu. Lokasinya yang sangat dekat dari garis pantai memungkinkan anda untuk berperahu mengintarinya. Pantai Sosol terletak di desa Sosol Malifut dan berjarak sekitar ±98 Km dari kota Tobelo.
9. Kep. Paidado, Biak
Kepulauan Padaido adalah surga bagi anda yang suka diving atau snorkeling. Kepulauan Padaido memiliki taman laut yang luar biasa indah dan berkelas dunia. Pulau yang paling favorit diantaranya adalah pulau Ureb dan Mansurbabo. Pantai disana memiki pasir yang seputih kapas dan air yang jernih sehingga sinar matahari menembus ke dasar laut dan kita dapat melihat biota laut dari daratan.
Selain memiliki keragaman hayati ekosistem koral terbesar di dunia, hal lain yang menarik para divers untuk tidak melewatkan menyelam di kepulauan Padaido adalah gua bawah lautnya yang menantang untuk dijelajahi. Selain itu dibawah laut kepulauan Padaido terdapat bangkai-bangkai kapal laut, pesawat terbang, dan tank yang karam. Besi-besi tua itu kini menjadi tempat hidup terumbu karang yang menjadi tumpuan seluruh kehidupan laut.
10. Perairan Bangka Belitung
Provinsi Bangka Belitung (Babel) memiliki potensi sumberdaya arkeologi laut atau warisan budaya bawah air. Data survei Direktorat Peninggalan Bawah Air, diketahui ada sebanyak 40 titik situs kapal karam di sejumlah lokasi di Babel dan paling banyak terdapat di perairan Pulau Belitung. Demikian dikutip ANTARA News dari sebuah laporan yang dikeluarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Salah satu kapal adalah Ashigara yang karam di Selat Bangka di kedalaman 30 meter. Kapal yang berbobot 13.300 ton dengan panjang 204 meter dan mempunyai kecepatan hingga 36 knot, karam diserang oleh dua kapal dan sebuah kapal selam.
Ashigara tercatat meninggalkan Batavia menuju Singapura pada 8 Juni 1945, dengan mengangkut 1.600 pasukan dan membawa satu pesawat terbang beserta persenjataan perang.
Masih ada beberapa kapal karam yang menjadi "harta karun" di dasar laut, antara lain Tek Sing Cargo di Selat Gelasa, Tang Cargo di perairan Batu Hitam, ada juga kapal yang berasal dari abad ke-9 Masehi dari Oman yang dikenal dengan Jewel of Muscat.
sumber:
http://www.kidnesia.com/
http://www.coveragemagz.com/
http://www.antaranews.com/
http://www.halmaherautara.com/
http://nusantara-budaya-indonesia.blogspot.co.id/
http://tour.seruu.com/
Bilamana terdapat kesalahan, mohon diralat, terima kasih