Selagi masih ada waktu, sebelum kesempatan itu hilang selamanya, perkenankanlah.
Sepertinya udah menstrim banget. Tapi ku tak peduli dengan minstrim atau trends world. Kita semua tahu bahwa 22 Desember diperingati hari ibu, tentu kita tak akan menunggu sampai di tanggal 22 Desember, untuk berlutut dan mencium kaki ibu kita.
Dari setiap kata yang keluar, aku hanya bisa membuatmu bersedih, kecewa. Bahkan rasanya tak pernah membuatmu tertawa, tersenyum, Astagfirrulloh.
Sebelum kecil kesempatanku datang mencium kakimu...
Semoga masih ada waktu untukku meminta maaf kepadamu ibu bapak ku. Maafkan anakmu...
Ya Allah, ya Rabbi.
Ampunilah dosa kedua orang tuaku, ibu bapakku.
melalui Keagungan & Kasih sayang-Mu,
Kirimkan salamku kepada mereka,
Perkenankanlah hamba meminta, mengiba,
Bahagiakanlah kedua orangku,
Dalam umur yang panjang, kesehatan, rejeki yang lapang,
Rahmat dan Karunia-Mu.
Wahai Yang Maha Pengampun,
Berikanlah tempat terbaik untuk mereka,
Tempat penuh kasih sayang-Mu, cahaya-Mu, dan ampunan-Mu.
Wahai yang Maha Penyayang,
Terima kasih untuk semua sayang yang Engkau ciptakan di antara hidup yang keras dan terjal.
Terima kasih karena telah memberikan semua ini dalam hidupku.
Terima kasih untuk keluarga yang hangat, untuk sahabat-sahabat yang hebat, untuk teman-teman yang baik, untuk semua kasih sayang yang tak pernah berhenti Engkau nyatakan meski berulang kali kusakiti dan kukhianati...
Aamiin ya mujiibudda’waat wa qaadiyah haajat...
Jadi inget quotes yang saya ambil dari buku HOPE karya Andi Asryil Rahman Putra
Dan perempuan agung bagimu adalah penyangga spiritual, sandaran emosional, pelabuhan lelah dan muara kasih..
Kau menemukan ketenangan dari kedua bola matanya, mendapatkan kenyamanan dalam genggamannya dan kekuatan dari dekapannya...
Ia penopang keberanianmu,
Penyulut api semangatmu,
Penghidup kehidupanmu...
Kekasih pencipta madu dalam cinta yang tumpah ruah tak terbendung..
Pada kedua tangannya dipercayakan kelahiran...kehidupan dan pengabdian besar...untukmu perempuan...
dan puisi karya Emha Ainun Najib waktu nonton Kiai Kanjeng
Bunda Airmata
Kalau engkau menangis
Ibundamu yang meneteskan air mata
Dan Tuhan yang akan mengusapnya
Kalau engkau bersedih
Ibundamu yang kesakitan
Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan
Menangislah banyak-banyak untuk Ibundamu
Dan jangan bikin satu kalipun untuk membuat Tuhan
naik pitam kepada hidupmu
Kalau Ibundamu menangis, para malaikat menjelma
butiran-butiran air matanya
Dan cahaya yang memancar dr airmata ibunda
membuat para malaikat itu silau dan marah
kepadamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci
sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala
menutup pintu sorga bagimu
That's what you're, my everything.
Selamat Hari Ibu
sumber:
disadur dari buku HOPE, Dream, Desire, Destiny oleh Andi Arsyil Rahman Putra.
https://dyahramah.wordpress.com/