10 Desa Wisata di Indonesia
Dari sekian banyak desa-desa wisata di Indonesia, berikut ini 10 desa wisata unggulan di Indonesia.
1. Desa Pekraman Jasri, Gianyar
Pantai Jarsi |
Dengan luas wilayah kurang lebih 445,62 Ha, desa tua yang dibagian tengahnya adalah wilayah pemukiman penduduk, yang dikelilingi oleh sawah dan kebun dengan tiga ruas aliran sungai, memiliki deretan pebukitan serta sebelah selatan merupakan laut dengan pesisir pantai menjadikan desa ini berpotensi besar sebagai daerah wisata. Apalagi ditambah dengan kekayaan adat, seni dan budayanya yang masih terpelihara, seperti Budaya "Perang Api ( Terteran )", upacara - upacara adat, tari - tarian adat, seni - seni kerajinan dan yang lainnya memberikan nilai lebih bagi desa ini dalam perkembangannya menjadi Desa Wisata.
2. Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara
Promo Desa Dieng Kulon |
Hal unik yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng adalah adanya adanya anak-anak berambut gimbal. Rambut Gimbal tumbuh dengan sendirinya ,rambut itu akan dicukur jika anak itu telah memintanya sendiri dengan syarat yang diajukan si anak tersebut dan harus dipenuhi jika tidak ,maka rambut itu akan tumbuh kembali.Pencukuran rambut harus disertai dengan ritual jika tidak maka rambut akan tumbuh lagi dan dapat mengakibatkan sang anak sakit-sakitan.
Wisata alam di Dieng menawarkan sejuta keindahan yang membuat kita menghargai alam yang sesungguhnya seperti Telaga warna,Balekembang,Gunung Bisma,Bukit Sidengkeng,Kawah Candradimuka,Bukit Sikunir,Gunung Pakuwaja. Jika ingin berwisata ke Dieng wisatawan bisa tinggal dirumah penduduk setempat,sehingga wisatawan juga bisa berinteraksi langsung dengan pemilik rumah dan merasakan langsung kehidupan asli dieng. Desa ini menjadi pemenang pemilihan desa wisata terbaik tahun 2014.
3. Desa Wisata Bejiharjo, Gunung Kidul
Goa Pindul di Desa Bejiharjo |
Bejiharjo sendiri merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Wonosari. Desa ini memiliki potensi warisan seni dan budaya yang beraneka ragam seperti Situs Sokoliman, Wayang Beber, Rasulan, maupun Rute Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan objek wisata terkenal Goa Pindul.
- 10 Ciri smartphone non original atau palsu
- Mereka yang berhasil mengembangkan ide bisnis (part 2)
- 8 Merk Drone yang digemari banyak orang
4. Desa Wisata Brayut, Sleman
Desa Wisata Budaya Brayut, Pendowoharjo, Sleman terpilih menjadi juara pertama Desa Wisata tahun 2011 yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Periwisata. Desa Brayut merupakan desa wisata berbasis pertanian dan menawarkan keindahan alam dengan udara sejuk dan bebas polusi.
Para wisatawan yagn datang ke desa ini akan diajak menyatu dengan ritme hidup masyarakat setempat dalam kegiatan yang kental akan kearifan lokal, para wisatan akan diajak membajak sawah, menanam padi, memtik jeruk di kebun, membatik, menari tarian tadisional dan menyicipi hidangan kuliner.
Wisatawan yang datang ke Brayut bisa menggunakan rumah Joglo untuk pertemuan dan rapat, yang masih dijaga keasliannya. Desa ini memiliki 27 homestay berkapasitas 130 orang yang dilengkapi dengan kamar tidur dan kamar mandi sesuai standar yang ditetapkan pengelolas desa wisata.
5. Desa Wisata Karangbanjar, Purbalingga
Landscape Gn. Slamet di Desa Karangbanjar |
Desa Karangbanjar mengalahkan 65 desa wisata se-Indonesia yang dinilai oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Pemenang II diraih Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Dan pemenang III diraih Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa wisata Karangbanjar ini menonjolkan kerajinan yang beranekaragam yang bisa membuat para pelancong wisata alam gemar untuk menjadikan cinderamata yang sangat berharga. Karena kerajinan dari desa ini rata-rata dibuat dengan tangan (handmade).
Pelancong yang datang ke Desa ini dapat menikmati aneka hiburan yang tersedia secara alam maupun dibuat oleh masyarakat setempat untuk memanjakan wisatawan yang datang ke desa. Beberapa hiburan yang tersedia semisal kolam pemancingan, yang tersedia ikan yang dapat dimasak langsung dan disediakan gazebo sebagai tempat santai keluarga atau pelancong yang memamcing disana.
Ada juga berbagai kebun sayur dan buah-buahan beraneka macam. Dengan landscape yang indah karena ada gunung Slamet nan eksotis dan menawan. Pelancong dapat menikmati pemandangan dan berfoto ria dengan keluarga. Apabila tertarik untuk memetik sekaligus membeli aneka sayur dan buah disawah bisa langsung membeli di tempat.
6. Desa Wisata Munduk, Buleleng
Desa Munduk |
Untuk menuju lokasi, dari arah Denpasar butuh waktu sekitar 2.5 jam perjalanan melewati beberapa objek wisata di Bali , seperti Bedugul, danau Buyan dan Tamblingan, melintasi kelokan serta tanjakan, jalanan relatif masih sepi, diwarnai pemandangan lembah dan bukit, sawah serta perkebunan penduduk sungguh suguhan pesona, jarang bisa ditemukan di tempat lainnya. Sehingga Suasana perjalanan menuju liburan ke puncak bersama orang-orang tercinta, menjadi sebuah pengalaman layak dikenang.
Sesampai di Desa Munduk, pemandangan indah terhampar di depan mata, perkebunan penduduk yang terdiri dari kopi, cengkeh serta kebun kakao dalam suasana lembah serta latar belakang perbukitan selalu tampak menghijau, rumah-rumah penduduk terlihat terletak agak berjauhan antara satu dengan lainnya, suasana sepi, tenang serta menyuguhkan kedamian, membuat pengunjungnya berdecak kagum atas karya Maha Pencipta ini.
Untuk bisa menikmati kawasan ini agar lebih maksimal terdapat banyak penginapan seperti home stay, losmen, bungalow bahkan rumah rumah penduduk bisa anda sewa untuk kebutuhan bermalam, sarana akomodasi tersebut terasa menyatu dengan alam, restaurant juga tersedia. Rasakan sensasinya, di tengah alam asri, sunyi & penuh ketenangan ditemani suara serangga malam menjadi ciri khas desa ini. Ini akan menjadikan suasan liburan anda lebih eksklusif.
7. Desa Wisata Banjarsari, Kulonprogo
Balai Desa Banjarsari |
Dewiasri berhasil meraih juara kedua Desa Wisata Terbaik di Indonesia 2012 dan berhak menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dua desa wisata terbaik lainnya, yakni Desa Bejiharjo yang terletak di Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta dan Kelurahan Kauman Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan Jawa Tengah masing-masing sebagai juara satu dan tiga.
8. Desa Wisata Panglipuran, Bangli
Tata Desa Panglipuran |
Desa Adat Penglipuran ini sudah ada sejak 700-an tahun yang lalu, yaitu pada zaman kerajaan Bangli. Penduduk dari daerah Bayung Gede di Kintamani pindah ke tempat desa ini berada sekarang. Nama Penglipuran sendiri berasal dari kata Pengeling Pura yang berarti tempat suci untuk mengingat para leluhur. Segala pengembangan fisik desa dan pengembangan budayanya masih mengacu pada tanah leluhur yang masih ada di Bayung. Bahkan untuk berbagai upacara adat tertentu masih harus memohon restu ke tanah leluhur tersebut.
Desa Penglipuran merupakan salah satu desa yang dijadikan Daerah Tujuan Wisata(DTW) di kabupaten Bangli, yang ditujukkan untuk para wisatawan lokal maupun mancannegara, yang ingin melihat kekhasan dan keunikan dari Desa Penglipuran tersebut. Desa ini, merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan serta struktur desa tradisional yang teratur. Penataan struktur Desa Penglipuran tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat adat Desa Penglipuran yang sudah berlaku turun temurun. Perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri, yang sedemikian rupa di bentuk oleh masyarakat adat Desa Penglipuran sejak dahulu, membuat para wisatawan merasakan nuansa Bali pada jaman dahulu, dan keselarasan yang ada di Desa Penglipuran tersebut tidak lepas dari konsep tata ruang yang disesuaikan dengan konsep tata ruang dalam ajaran Agama Hindu. Wilayah Desa Penglipuran terbagi menjadi tiga bagian, yang disebut Tri Mandala.
9. Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul
Embung Nglanggeran |
Banyaknya obyek wisata di kota besar tak menggeser keinginan orang untuk berkunjung ke desa wisata, seperti Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Benda peninggalan purbakala yang unik dan budaya tradisional yang masih kental membuat warga desa itu mampu menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk belajar budaya sekaligus berekreasi. Ada dua obyek wisata di Desa Nglanggeran, yakni gunung api purba dan embung besar. Tak sulit menemukan desa wisata di Dusun Kalisong, Desa Nglanggeran, itu.
Lokasinya hanya berjarak 22 kilometer (km) dari Wonosari, ibu kota Kabupaten Gunung Kidul, atau 25 km dari Yogyakarta. Kita bisa naik bus dari Wonosari ke Nglanggeran dengan ongkos sekitar Rp 5.000 per orang. Gunung api purba merupakan gunung batu dari karst atau kapur. Jutaan tahun lalu, gunung itu pernah aktif. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektar.
10. Desa Wisata Pentingsari, Sleman
Landscape Desa Pentingsari |
Penyerahan penghargaan tersebut diberikan oleh Ketua Komite Kode Etik Pariwisata Dunia (World Commitee on Tourism Ethics – WCTE) Dr. David deVillers, Selasa 14 Juni 2011 di joglo desa wisata Pentingsari. Hadir pula dalam kesempatan tersebut mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Gde Ardika selaku koordinator untuk mensosialisasikan kode etik kepariwisataan di Indonesia, Direktur Usaha Pariwisata Dirjen Pengembangan Destinasi Depbudpar Winarno Sujas, Ketua Komote Kode Etik Pariwisata Dunia David de Villers dan anggota-anggotanya diantaranya Mrs. Sietske Grass, Mr. Benboom, Mrs. Diny Boom, Mr. Helmut Kruger, Mr. Haeguk Hwang, Ms. Marina Diotallevi, Mr. Igor Stefanofic, Mr. Allet Pellet.
David de Villers mengungkapkan bahwa desa wisata Pentingsari menurut pengamatan memang sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Kode Etik Pariwisata Dunia, diantaranya penerapan upaya pemberdayaan masyarakat lokal atau community-based tourism. Selain itu juga terjaganya kearifan budaya lokal dan pelestarian lingkungan untuk memperoleh keuntungan tanpa menimbulkan kerusakan.
Masyarakat lokal sebagai pelaku dengan pengelolaan desa wisata dapat memperoleh keuntungan secara ekonomi namun tetap mempertahankan pada kearifan lokal baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan alamnya. Disisi lain wisatawan yang datang ke desa wisata tidak sekedar melihat potensi lokal yang ditawarkan. Akan tetapi dapat melakukan sesuatu yang menawarkan pengalaman langsung yang mengesankan. Selain itu keberadaan wisatawan ke desa wisata juga dapat mendorong masyarakat lokal untuk lebih peduli dan mempertahankan keaslian alam dan tradisi budaya yang ada.
sumber:
http://www.teraswarta.com/
http://www.jejakwisata.com/
http://pariwisata.frontroll.com/
http://www.bloggergundul.com/
http://jogjatrip.com/
http://purbalinggaperwira2011.blogspot.com/
http://www.balitoursclub.com/
http://gpswisataindonesia.blogspot.com/
http://www.indonesia-heritage.net/
http://travel.kompas.com/
https://gudeg.net/
bilamana terdapat kesalahan pada artikel diatas, mohon diralat, terima kasih