7. Moghat, Mesir
Selama Sebou (perayaan yang berlangsung 1 minggu setelah bayi lahir), ibu dan tamu di Mesir disuguhi minuman moghat, ramuan panas dan kental yang terbuat dari air panas, gula, dan bubuk herbal premade, yang dipercaya masyarakat Mesir dapat meningkatkan produksi ASI.
8. Tradisi Ayurveda, India
Di India yang memiliki beragam jenis budaya, periode postpartum mempunyai peranan yang sangat penting. Periode ini dimaksudkan sebagai proses pemulihan kembali kondisi ibu pasca-melahirkan dan meningkatkan bonding antara ibu dan bayi, juga waktu dimana para ibu mulai melakukan proses menyusui. Setelah melahirkan, biasanya ibu akan terus berada di rumah hingga 6 minggu atau 40 hari.
Ayurveda adalah tradisi perawatan kesehatan kuno, yang telah dipraktikkan di India selama 5.000 tahun. Ayurveda menganggap periode postpartum merupakan waktu yang sensitif bagi para ibu yang baru melahirkan, terutama bagi sistem pencernaan mereka. Maka dari itu, para ibu ditekankan untuk mengonsumsi makanan yang sederhana dan mudah dicerna. Ibu juga diberikan minuman herbal untuk memulihkan kondisi tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menambah produksi ASI. Berbagai makanan ini dapat dibuat dengan kombinasi biji wijen, kacang-kacangan, biji atau daun fenugreek, dan bawang. Ada pula gum yang dimasak dengan kacang dan gandum yang berfungsi untuk menguatkan tulang dan memulihkan organ reproduksi. Selain itu, terdapat juga kebiasaan lain para ibu baru di India, yaitu meminum susu sapi segar. Hal ini dilakukan para ibu di pagi hari dan dipercaya dapat menambah kualitas dan produksi ASI.
Sayuran seperti labu, kacang panjang, wortel, bit, timun jepang dan berbagai sayuran hijau dimasak dalam ghee (semacam mentega cair) untuk memelihara daya tubuh dan usus. Biji-bijian, gandum, dan sereal dibumbui dengan berbagai rempah dan disajikan dalam keadaan panas. Selama 3 minggu pertama pasca-melahirkan, sayuran yang mengandung gas, seperti kubis, kentang, kembang kol dihindari karena akan menghambat harmonisasi kelima elemen tubuh dan mengganggu sistem pencernaan. Selain itu, perlu dihindari juga mengonsumsi makanan yang sudah lama atau didiamkan semalaman. Para ibu lebih disarankan mengonsumsi makanan yang segar dan organik. Ibu baru juga disarankan untuk makan tepat waktu, dengan jumlah yang pas, tidak terlalu banyak namun tidak terlalu sedikit, sehingga tidak terlalu menekan saluran pencernaan. Mengunyah daun sirih setelah makan juga dipercaya dapat membantu proses pencernaan.
Sebagai tambahan diet khusus, ibu baru juga diberikan rangkaian tonik ayurvedic seperti dashamoola arishtam, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menambah produksi ASI selama 3 bulan.
9. Air akar kayu, Malaysia
Ada beberapa praktik yang dijalankan para ibu di Malaysia pasca-melahirkan, di antaranya mengonsumsi air akar kayu dan tradisi pantang makanan dan minuman tertentu. Hal ini biasanya dilakukan setiap hari selama 40-48 jam pasca-melahirkan, setelah para ibu sudah diperbolehkan kembali pulang ke rumah. Selain praktik ini, para ibu di Malaysia disarankan untuk menyusui bayi hingga berusia 2 tahun dan tidak disarankan melakukan pekerjaan rumah tangga yang terlalu berat selama 40-48 jam pasca melahirkan.
Air akar kayu merupakan sebuah istilah dalam bahasa Malaysia yang berarti minuman terbuat dari tumbuh tumbuhan pengobatan. Terdapat sekitar 150 tumbuhan herbal yang biasa digunakan untuk membuat minuman ini. Biasanya pohon atau tumbuhan tersebut akan dikebas dan dibuat sebagai minuman hangat. Kacip Fatimah dan Tongkat Ali adalah tumbuhan herbal yang paling populer, karena dipercaya dapat melancarkan peredaran darah dan mencegah penyakit.
Setelah melahirkan biasanya para ibu hanya dibolehkan untuk mengonsumsi ikan, daging panggang, dan juga meminum minuman hangat. Para Ibu dilarang untuk mengonsumsi makanan yang digoreng dan meminum minuman dingin karena dipercaya dapat mengurangi lancarnya peredaran darah. Salah satu inti dari kepercayaan masyarakat Malaysia adalah sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang lancar merupakan kunci dari kesehatan.
10. Minyak kelapa murni, daun katuk, bayam dan kunyit asam, Indonesia
Berdasarkan mitos, ibu hamil yang rajin mengonsumsi minyak kelapa murni di trimester akhir kehamilan, akan menjalani persalinan yang lebih lancar. Minyak kelapa murni juga dipercaya dapat mengurangi rasa sakit setelah melahirkan. Selain itu, mengonsumsi daun katuk dan bayam dipercaya dapat memperbanyak produksi ASI. Minum jamu tradisional juga dapat membuat ibu kembali pulih. Salah satunya adalah kunyit asam untuk mengencangkan perut. Perlu menghindari beberapa pantangan makanan terutama 40 hari setelah melahirkan, misalnya tidak boleh makan pedas.
Mitos menyebutkan mengonsumsi makanan pedas akan membuat ASI terasa pedas, sehingga bayi menjadi diare. Selain itu, ibu pun tidak dianjurkan makan makanan yang amis, seperti telur dan ikan, karena konon dapat membuat luka akibat persalinan terasa gatal dan lebih lama sembuh. Makanan ini konon juga membuat bayi sering gumoh. M&B
sources:
http://tiarapratiwi87.blogspot.co.id/
http://blog.thebump.com/
http://www.foodrenegade.com/
http://kathyjem.blogspot.co.id/
http://www.voa-islam.com/