10 Makanan postpartum dari seluruh dunia

Postpartum adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandung seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih  6 minggu.
Setelah 9 bulan melakukan “diet kehamilan” dengan menjaga pola makan, Anda mungkin berpikir, setelah melahirkan bisa bebas makan dan minum apa pun yang Anda inginkan. Ah, tahan pikiran itu dulu! Tahukah Anda? Setelah melahirkan, Anda masih membutuhkan nutrisi terbaik untuk mengembalikan kondisi tubuh dan bekal menyusui.
Di berbagai dunia, ada makanan dan minuman khas yang diberikan kepada ibu setelah melahirkan. Misalnya, ibu-ibu di Timur Tengah akan diberi minuman dengan kombinasi aneka rempah dan bumbu untuk membantu proses laktasi. Sementara di Korea, para ibu yang baru melahirkan diberikan minuman hangat yang terbuat dari rumput laut yang dipercaya dapat mengembalikan stamina. Makanan setelah melahirkan, berikut beberapa makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi para ibu pasca melahirkan di seluruh dunia. 10 Makanan postpartum di seluruh dunia.


1. Lohusa serbeti, Turki
Lohusa serbeti
Minuman berwarna merah ini mempunyai tugas ganda. Minuman ini diberikan kepada para ibu pascamelahirkan untuk meningkatkan produksi ASI. Kemudian, minuman dengan cita rasa kayu manis dan cengkeh ini juga disajikan untuk para tamu yang mengunjungi ibu baru di rumah.


2. Sekihan, Jepang
sekihan
Hidangan tradisional yang memiliki warna merah ini selalu ada di setiap perayaan khusus di Jepang. Karenanya, tidaklah heran jika makanan ini pun menjadi pilihan populer untuk merayakan kelahiran bayi. Sekihan dibuat dari beras ‘ketan’ khas Jepang yang dimasak dengan kacang azuki.


3. Ainar spiced tea, Lebanon
ainar spiced tea
Di Lebanon, ainar spiced tea dipasarkan sebagai “teh pasca-melahirkan”. Seperti lohusa serbeti, baik ibu baru dan tamu-tamu yang berkunjung ke rumah, meminum teh ini untuk merayakan kelahiran Sang Bayi. Berbagai kandungan rempah, gula, dan kacang-kacangan memberikan sensasi manis pada minuman ini. Ainar spice tea juga mengandung adas yang dipercaya bisa menenangkan dan membantu tubuh kembali pulih.
4. Miyeok guk, Korea Selatan
miyeok guk
Para ibu baru di Korea Selatan percaya bahwa sup rumput laut, miyeok guk, memiliki kandungan nutrisi yang dapat membantu memulihkan kesehatan. Karenanya, para ibu di sana sering memakan sup yang kaya campuran kalsium ini hingga berminggu-minggu pasca melahirkan.


5. Telur rebus merah, China
red eggs , telur merah rebus
Selama 30 hari setelah melahirkan, ibu baru di Cina tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman dingin. Mereka diharuskan banyak mengonsumsi jahe, ayam rebus, dan labu merah untuk menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh. Adapun telur rebus merah atau Red Eggs di China merupakan simbol kusuburan dan kehidupan dan warna merah diasosiasikan sebagai lambang kebahagiaan dan keberuntungan.


6. Beschuit met muisjes, Belanda
Beschuit met muisjes
Di Belanda, hampir semua orang, mulai dari keluarga kerajaan hingga rakyat biasa merayakan kelahiran bayi dengan mengonsumsi beschuit met muisjes. Biskuit ini diyakini dapat membantu ibu baru dalam proses menyusui, melancarkan pencernaan, dan mengurangi kram pascamelahirkan, Untuk menambah kemeriahan, muisjes diwarnai biru dan putih untuk menandai bayi laki-laki, serta pink dan putih untuk menandai bayi perempuan. Dan, khusus bayi yang lahir dalam keluarga kerajaan, digunakan muisjes berwarna oranye.


7. Moghat, Mesir
moghat
Selama Sebou (perayaan yang berlangsung 1 minggu setelah bayi lahir), ibu dan tamu di Mesir disuguhi minuman moghat, ramuan panas dan kental yang terbuat dari air panas, gula, dan bubuk herbal premade, yang dipercaya masyarakat Mesir dapat meningkatkan produksi ASI.


8. Tradisi Ayurveda, India
ayurveda postpartum food
Di India yang memiliki beragam jenis budaya, periode postpartum mempunyai peranan yang sangat penting. Periode ini dimaksudkan sebagai proses pemulihan kembali kondisi ibu pasca-melahirkan dan meningkatkan bonding antara ibu dan bayi, juga waktu dimana para ibu mulai melakukan proses menyusui. Setelah melahirkan, biasanya ibu akan terus berada di rumah hingga 6 minggu atau 40 hari.
Ayurveda adalah tradisi perawatan kesehatan kuno, yang telah dipraktikkan di India selama 5.000 tahun. Ayurveda menganggap periode postpartum merupakan waktu yang sensitif bagi para ibu yang baru melahirkan, terutama bagi sistem pencernaan mereka. Maka dari itu, para ibu ditekankan untuk mengonsumsi makanan yang sederhana dan mudah dicerna. Ibu juga diberikan minuman herbal untuk memulihkan kondisi tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menambah produksi ASI. Berbagai makanan ini dapat dibuat dengan kombinasi biji wijen, kacang-kacangan, biji atau daun fenugreek, dan bawang. Ada pula gum yang dimasak dengan kacang dan gandum yang berfungsi untuk menguatkan tulang dan memulihkan organ reproduksi. Selain itu, terdapat juga kebiasaan lain para ibu baru di India, yaitu meminum susu sapi segar. Hal ini dilakukan para ibu di pagi hari dan dipercaya dapat menambah kualitas dan produksi ASI.
Sayuran seperti labu, kacang panjang, wortel, bit, timun jepang dan berbagai sayuran hijau dimasak dalam ghee (semacam mentega cair) untuk memelihara daya tubuh dan usus. Biji-bijian, gandum, dan sereal dibumbui dengan berbagai rempah dan disajikan dalam keadaan panas. Selama 3 minggu pertama pasca-melahirkan, sayuran yang mengandung gas, seperti kubis, kentang, kembang kol dihindari karena akan menghambat harmonisasi kelima elemen tubuh dan mengganggu sistem pencernaan. Selain itu, perlu dihindari juga mengonsumsi makanan yang sudah lama atau didiamkan semalaman. Para ibu lebih disarankan mengonsumsi makanan yang segar dan organik. Ibu baru juga disarankan untuk makan tepat waktu, dengan jumlah yang pas, tidak terlalu banyak namun tidak terlalu sedikit, sehingga tidak terlalu menekan saluran pencernaan. Mengunyah daun sirih setelah makan juga dipercaya dapat membantu proses pencernaan.
Sebagai tambahan diet khusus, ibu baru juga diberikan rangkaian tonik ayurvedic seperti dashamoola arishtam, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menambah produksi ASI selama 3 bulan.


9. Air akar kayu, Malaysia
air akar kayu
Ada beberapa praktik yang dijalankan para ibu di Malaysia pasca-melahirkan, di antaranya mengonsumsi air akar kayu dan tradisi pantang makanan dan minuman tertentu. Hal ini biasanya dilakukan setiap hari selama 40-48 jam pasca-melahirkan, setelah para ibu sudah diperbolehkan kembali pulang ke rumah. Selain praktik ini, para ibu di Malaysia disarankan untuk menyusui bayi hingga berusia 2 tahun dan tidak disarankan melakukan pekerjaan rumah tangga yang terlalu berat selama 40-48 jam pasca melahirkan.
Air akar kayu merupakan sebuah istilah dalam bahasa Malaysia yang berarti minuman terbuat dari tumbuh tumbuhan pengobatan. Terdapat sekitar 150 tumbuhan herbal yang biasa digunakan untuk membuat minuman ini. Biasanya pohon atau tumbuhan tersebut akan dikebas dan dibuat sebagai minuman hangat. Kacip Fatimah dan Tongkat Ali adalah tumbuhan herbal yang paling populer, karena dipercaya dapat melancarkan peredaran darah dan mencegah penyakit.
Setelah melahirkan biasanya para ibu hanya dibolehkan untuk mengonsumsi ikan, daging panggang, dan juga meminum minuman hangat. Para Ibu dilarang untuk mengonsumsi makanan yang digoreng dan meminum minuman dingin karena dipercaya dapat mengurangi lancarnya peredaran darah. Salah satu inti dari kepercayaan masyarakat Malaysia adalah sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang lancar merupakan kunci dari kesehatan.


10. Minyak kelapa murni, daun katuk, bayam dan kunyit asam, Indonesia
minyak kelapa murni
Berdasarkan mitos, ibu hamil yang rajin mengonsumsi minyak kelapa murni di trimester akhir kehamilan, akan menjalani persalinan yang lebih lancar. Minyak kelapa murni juga dipercaya dapat mengurangi rasa sakit setelah melahirkan. Selain itu, mengonsumsi daun katuk dan bayam dipercaya dapat memperbanyak produksi ASI. Minum jamu tradisional juga dapat membuat ibu kembali pulih. Salah satunya adalah kunyit asam untuk mengencangkan perut. Perlu menghindari beberapa pantangan makanan terutama 40 hari setelah melahirkan, misalnya tidak boleh makan pedas. 
Mitos menyebutkan mengonsumsi makanan pedas akan membuat ASI terasa pedas, sehingga bayi menjadi diare. Selain itu, ibu pun tidak dianjurkan makan makanan yang amis, seperti telur dan ikan, karena konon dapat membuat luka akibat persalinan terasa gatal dan lebih lama sembuh. Makanan ini konon juga membuat bayi sering gumoh. M&B


sources:
http://tiarapratiwi87.blogspot.co.id/
http://blog.thebump.com/
http://www.foodrenegade.com/
http://kathyjem.blogspot.co.id/
http://www.voa-islam.com/

Subscribe to receive free email updates:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

11 comments

Ternyata makanan postpartum itu berbeda-beda ya disetiap belahan dunia

Balas

karena saya orang Indonesia, maka saya mengkonsumsi bayam dan kunyit bahan alami dan berkhasiat

Balas

Cina dan Timur Tengah Khususnya Turki yang lebih perduli sama kaum wanita yang saat setelah melahirkan. Itu menurutku, kalau di Indonesia, Langsung disuruh kerja atu kerja dengan kemauannya sendiri, terlalu banyak mitos. Tidak boleh ini dan itu ,tapi kurang perduli dengan gizi. Ah itu hanya pengamatan kasar. Mungkin beda tiap wilayah.

Balas

Bayam biar fit staminanya. Betul juga itu popopey, jika makan bayam langsung jadi jago.

Balas

Tambahin Mas Kalo di Indonesia bubur Ayam makanan buat ibu hamil... kalo pas abis lahiran baru pake bubur merah...

Balas

Orang Ini ada dimana2 ya ternyata...

Balas

benar mas, mereka punya tradisi masing masing

Balas

bayam juga bisa meningkatkan ASI

Balas

bener mas, terlalu banyak mitos, tapi itulah Indonesia

Balas

oh iya bubur merah, makasih mas infonya

Balas

ternyata Indonesia juga tidak kalah ya? ada empat, bahkan ada lima tambahan bubur merah dari mas Adhi itu ..
kalo saya tertarik pada no.9 itu mas yang akar dari Malaysia :)

Balas