5 OS Smartphone yang gagal menyaingi OS Android
Drama perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menyeret Huawei sebagai salah satu pihak yang terdampak. Produk-produk Huawei dilarang beredar di Amerika Serikat dan Huawei dilarang bekerja sama dengan perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat. Meski larangan itu kemudian diralat secara lisan oleh Presiden Amerika Serikat, ketetapan hukumnya masih simpang siur. berikut 5 OS Smartphone yang gagal menyaingi OS Android
Akibatnya, Huawei terancam tidak dapat menggunakan sistem operasi ponsel Android untuk produk-produknya yang akan datang. Perusahaan sekelas Huawei tentu tidak tinggal diam. Mereka kemudian berencana menggunakan sistem operasi ponsel buatan mereka sendiri, yaitu Hongmeng OS atau Harmony OS. Hongmeng OS merupakan nama di Tiongkok, sedangkan Harmony OS di belahan dunia lain. Meskipun begitu, belakangan Huawei menyebutkan bahwa Harmony OS adalah untuk perangkat internet of things.
Sejauh ini memang tak sedikit yang mencoba menghadirkan sistem operasi ponsel untuk bersaing dengan Android. Namun, belum ada yang bisa dibilang berhasil. Berikut beberapa sistem operasi ponsel yang gagal menghadang Android.
Windows Phone merupakan contoh paling terkenal dari sistem operasi ponsel yang gagal menghadang Android. Pada Oktober 2010, Microsoft meluncurkan Windows Phone 7 untuk mencoba menghadang Android Froyo. Namun, kekayaan fitur Windows Phone 7 tertinggal jauh. Microsoft menyempurnakannya dengan merilis Windows Phone 8 pada 2012 yang memiliki fitur cukup komplet.
Sayangnya, peranti dengan Windows Phone 7 tidak dapat diperbarui ke Windows Phone 8 sehingga banyak pengguna yang kecewa. Windows Phone 8 kemudian disempurnakan terus sampai akhirnya menjadi Windows Phone 10. Namun, ekosistemnya tak kunjung meningkat hingga akhirnya Microsoft memutuskan menghentikan pengembangan Windows Phone.
MeeGo adalah hasil dari peleburan sistem operasi ponsel bernama Moblin yang dikembangkan Intel dengan Maemo yang dikembangkan Nokia. MeeGo Tol pertama kali diumumkan pada Mobile World Congress yang berlangsung pada bulan Februari 2010.
Saat itu banyak yang antusias menyambut kehadiran MeeGo. Duet Intel dan Nokia dianggap jaminan mutu karena Intel memang tengah serius menggarap prosesor ponsel dan Nokia juga ingin terus merajai penjualan ponsel.
Sayang seribu sayang, dalam waktu satu tahun terjadi perubahaan besar-besaran. Nokia memutuskan untuk fokus menggunakan Windows Phone 7 dan meninggalkan kerja sama dengan Intel. Intel akhirnya merapat ke Samsung untuk mengembangkan Tizen. MeeGo akhirnya mati begitu saja.
Samsung sebagai salah satu produsen ponsel pintar yang pada saat itu sedang naik daun berusaha untuk mengembangkan sistem operasi ponsel mereka sendiri. Sistem operasi ponsel tersebut didasarkan pada Linux dan pada awalnya dinamai Bada. Ketika akhirnya mendapatkan dukungan dari Intel yang ditinggalkan Nokia, Bada kemudian dilebur dengan MeeGo dan menjelma menjadi Tizen.
Sebagian besar kode Tizen bersifat open source, meskipun ada sebagian kecil dari SDK (software development kit) yang mengandung komponen proprietary milik Samsung. Beberapa bagian dari Tizen juga dilisensikan di bawah Flora License.
Sampai pada saat ini, Tizen masih ada dan terus dikembangkan. Namun, Tizen belum mampu menantang Android.
CANONICAL sebagai perusahaan yang menaungi Ubuntu, berambisi membuat sistem operasi ponsel dan juga ponsel pintar yang menjalankannya. Sistem operasi ponsel itu diberi nama Ubuntu Touch dan ponsel pintarnya diberi nama Edge.
Canonical kemudian menyelenggarakan crowdfunding dengan target US$32 juta untuk bisa memproduksi Edge. Sayangnya, program ini gagal. Selanjutnya, ia mencoba bekerja sama dengan pihak lain untuk memproduksi peranti dengan Ubuntu Touch. Pada Februari 2015, peranti pertama berbasis Ubuntu Touch diluncurkan produsen dari Spanyol, BQ, walau lebih ditujukan kepada developer untuk pengembangan Ubuntu Touch.
Setelah dua tahun, Canonical akhirnya menyerah dan menghentikan proyek ini. Kini, Ubuntu Touch dilanjutkan komunitas bernama UBports.
Mozilla sebagai pengembang Firefox juga mencoba terjun ke dunia ponsel dengan membuat Firefox OS, sebuah sistem operasi ponsel yang didasarkan pada mesin rendering Firefox, Gecko, dan kernel Linux. Aplikasi yang berjalan di atas Firefox OS menggunakan standar terbuka seperti JavaScript, HTML5, serta Open Web API.
Firefox OS mulai dipublikasikan dan didemonstrasikan pada Februari 2012. Sampai Desember 2014, sudah ada 14 operator seluler di 28 negara yang akan menawarkan ponsel pintar berbasis Firefox OS.
Mozilla bahkan sempat membuat kegaduhan" ketika mengumumkan akan menjual ponsel pintar berbasis Firefox OS dengan harga US$25 saja. Sayangnya, Firefox OS tetap gagal menghadang Android dan Mozilla menghentikan pengembangannya pada Januari 2017.
sources:
https://www.brilio.net/creator/meskipun-keren-5-os-ini-tak-mampu-mengalahkan-kesuksesan-android-dan-ios-011469.html#
https://jalantikus.com/news/14429/sistem-operasi-yang-gagal/